Cara Menanam Buah Naga Supaya Cepat Berbuah

Manfaat buah naga yang melimpah membuat banyak petani berinisiatif untuk melakukam penanaman dan pengembangan buah naga. Selain itu harga buah naga yang relatif masih mahal menjadi daya tarik tersendiri sehingga banyak orang yang berlomba-lomba untuk menanamnya.

Biasanya buah naga banyak ditanam pada halaman depan rumah sekaligus sebagai hiasan pada taman mini atau bisa juga ditanam pada halaman belakang. Namun jika petani lebih serius untuk menekuni tanaman ini, biasanya akan menanam buah naga pada lahan yang lebih luas bisa di sawah atau pekarangan yang khusus dibuat untuk menanam buah naga agar hasil panen lebih melimpah.

Cara Menanam Buah Naga

Cara Menanam Buah Naga

Buah naga merupakan tanaman yang tergolong mudah dalam penanamannya. Tidak membutuhkan teknik khusus agar bisa menanam buah naga ini. Pada umumya, tanaman buah naga yang sering ditanam adalah buah naga yang memiliki warna kulit merah dan pada bagian dagingnya berwarna putih dengan biji-biji halus berwarna hitam.

Ada beberapa cara menanam buah naga yang bisa Anda lakukan dirumah. Jika Anda ingin menikmati buah naga secara gratis tanpa harus membelinya, maka Anda dapat menanam buah naga pada pot yang sekaligus dapat Anda jadikan sebagai hiasan di depan rumah. Caranya:
  • Siapkan pot terlebih dahulu, Ada beberapa macam jenis pot yang tersedia di pasaran mulai dari pot bahan semen, plastic, tanah liat atau drum bekas yang dipotong. Namun untuk menanam buah naga, Anda dapat memakai pot yang terbuat dari bahan tanah liat, karena buah naga membutuhkan perubahan suhu yang drastis dari siang ke malam dalam proses pembungaan. Semakin besar ukuran pot maka akan semakin baik, Anda dapat menggunakan pot dengan minimal diameter 40cm.
  • Siapkan tiang panjatan, karena buah naga membutuhkan tiang penopang untuk menahan beberapa cabang produksi agar tidak roboh. Tiang ini nantinya akan dililit oleh beberapa pohon buah naga pada saat penanaman pertama. Cari tiang panjatan yang kuat, bisa terbuat dari besi atau kayu yang kokoh.
  • Menyiapkan media tanam, Anda dapat menyiapkan media untuk menanam buah naga yaitu pasir, tanah, pupuk kandang dan kompos dengan perbandingan 2:1:3:1. Setelah semuanya siap, Anda dapat menyiramnya dengan air sampai kondisi jenuh. Biarkan kurang lebih sehari semalaman sebelum Anda mulai menanam buah naga.
  • Pemilihan dan penanaman bibit, Anda dapat memilih bibit dari batang yang besar dan sudah tua dan pastikan bibit tersebut bebas dari penyakit. Pilih batang atau cabang tanaman yang pernah berbuah, setidaknya 3-4 kali. Hal ini berguna agar hasil produksi lebih cepat dan produktivitasnya sudah ketahuan dari hasil buah terdahulu. Bibit buah naga biasanya memiliki panjang ideal 30 cm dan kemudian ditanam pada pot dengan kedalaman 10 cm. Setelah Anda menanam buah naga tekan-tekan sedikit tanah sekitar bibit agar tidak mudah roboh. Selanjutnya siram dengan air dan letakkan pot ditempat terbuka yang terkena sinar matahari secara langsung.

Masalah yang SeringTerjadi Saat Menanam Buah Naga


Setiap budidaya tanaman memang selalu ada hambatan atau masalah ayng terjadi, baik dari proses menanam hingga perawatan saat terjadi pembuahan. Berikut ini beberapa masalah yang sering terjadi saat menanam buah naga dan cara mengatasinya.
  • Tunas atau batang buah naga pertumbuhannya lambat dan lama.
  • Buah naga lama berbuah.
  • Buah naga berbunga tapi tidak pernah jadi buah.
  • Saat berbuah selalu gagal karena busuk dan gugur.
Cara Pemupukan Agar Tunas Buah Naga Cepat Tumbuh dan Panjang

Untuk mempercepat proses tumbuhnya tunas buah naga, maka pemukupan harus Anda lakukan. Jika Anda menggunakan pupuk organik atau pupuk kandang, maka pupuk yang tepat adalah pupuk dari kotoran ayam.
https://griyagawe.files.wordpress.com/2014/12/tips-menanam-buah-naga_3.jpg
Namun jika Anda menggunakan pupuk kemasan, sebaiknya pilihlah yang mengandung unsur N lebih tinggi dari pada P dan K.
Cara Pemupukan Buah Naga Agar Cepat Berbuah
Pemupukan ini bisa Anda lakukan ketika buah naga sudah tumbuh dewasa. Jika Anda menggunakan pupuk kandang, maka pupuk yang tepat adalah pupuk dari kotoran kambing. Atau jika menggunakan pupuk kemasan, carilah pupuk yang memiliki unsu P lebih tinggi dari pada N.
Cara Mengatasi Buah Naga yang Gagal Berbuah
Buah naga membutuhkan penyerbukan agar bunga dapat berbuah. Jika tidak ada lebah penyerbukan bunga, maka penyerbukan manual harus dilakukan dengan cara mengawinkan bunga buah naga. Sedangkan untuk mengatasi busuk dan gugur pada bunga, maka dapat diberikan KNO3 saat mulai muncul bakal bunga.
Gunakan Pupuk Kandang yang Kering
Untuk penggunaan pupuk kandang, sebaiknya gunakan pupuk kandang yang telah kering atau matang. Akan lebih baik lagi jika difermentasi lebih dulu.
Kini Anda sudah memiliki tanaman buah naga di halaman rumah. Kini yang harus Anda lakukan adalah perawatan dan pemeliharaan tanaman buah naga agar dapat berkembang dengan baik. Yang harus Anda perhatikan adalah pemupukan, penyiraman dan pemangkasan cabang yang tidak diperlukan. Pastikan juga bibit buah naga menempel pada tiang penyangga dengan cara mengikatnya menggunakan tali rafia atau kawat. Jangan mengikat terlalu kencang agar tidak berpengaruh terhadap pertumbuhannya saat menjadi besar. 
Untuk menanam buah naga pada media terbuka seperti pada sawah atau kebun tidaklah jauh berbeda dengan cara diatas. Selamat mencoba!

Cara Menanam Cabe Rawit Desa yang Benar

Cabe Rawit Desa
Tehnik penanaman cabe rawit dari desa yang tepat bagi petani cabe. Cabe rawit (Capsicum frutescens) adalah tanaman dari benua Amerika. Namun  Tanaman ini  juga cocok dikembangkan di daerah tropis terutama sekitar khatulistiwa. Tanaman ini juga paling cocok ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 0-500 meter dpl. Meskipun begitu, cabe rawi jugat bisa tumbuh baik sampai ketinggian 1000 meter dpl. Untuk tempat yang terlalu tinggi, produktivitas tanaman ini akan berkurang.  Di dataran tinggi, tanaman cabe rawit dapat berbuah. Hanya saja periode waktu panennya yang lebih sedikit dibanding dataran rendah. Selain itu juga, produksi biji pada buah cabe rawit lebih sedikit. Ini bisa dianggap sebagai keunggulan atau kelemahan. Karena tentu saja konsumen menyukainya dengan bobot buah yang menjadi sangat ringan.


1Cabe rawit yang dibudidayakan di Indonesia juga  sangat beragam. Secara umum, masyarakat mengenal cabe rawit adalah putih dan cabe rawit hijau. Padahal setiap tempat memiliki ciri dan macam cabe rawit yang berbeda-beda pula.  Budidaya cabe rawit relatif lebih rendah resikonya dibanding dengan cabe besar. Tanaman ini lebih tahan terhadap serangan hama, meskipun hama yang menyerang  cabe bisa juga menyerang pada cabe rawit. Kali ini ruangtani akan menguraikan cara sukses usaha budidaya cabe rawit, mulai dari pemilihan benih sampai penanganan panen.

Penyemaian benih cabe rawit

Kebutuhan benih untuk satu hektar lahan sebagai budidaya cabe rawit membutuhkan sekitar 0,5 kg. Benih tersebut juga harus disemaikan terlebih dahulu untuk dijadikan sebagai bibit. Tempat penyemaian hendaknya diberi naungan untuk menghindari  terjadinya terik matahari secara langsung, kucuran hujan deras serta terpaan angin.  Siapkan polybag ukuran 5×10 cm kemudian isi dengan beberapa media persemaian hingga ¾ bagiannya. Media persemaian juga terdiri dari campuran tanah, arang sekam serta kompos antara perbandingan 1:1:1. Kemudian Ayak terlebih dahulu bahan-bahan tersebut lalu aduk secara merata.
Setelah media persemaian  sudah siap,lalu  rendam benih cabe rawit pada air hangat selama kurang lebih 6 jam. Maksudnya untuk merangsang sebagai pertumbuhan. lalu masukkan benih tersebut  kedalam polybag sedalam 0,5 cm,kemudian tutup permukaannya dengan media tanam.
Untuk Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore hari. Agar kucuran air tidak merusak media tanam tersebut, tutup permukaan polybag dengan kertas koran. Lalu Kemudian siram permukaan kertas koran dengan gembor hingga airnya menetes ke dalam permukaan polybag.  Benih akan tumbuh menjadi bibit cabe rawit maksimal setelah dua minggu penananman. Tapi biasanya pada hari ke-7 bibit sudah mulai  nampak tumbuh. Bibit cabe rawit baru bisa kita dipindahkan ke lahan terbuka setelah cabe berdaun 4-6 helai atau kira-kira berumur 1 hingga 1,5 bulan.

Perawatan budidaya cabe rawit

Penyiraman  juga sangat diperlukan saat musim kemarau saja. Bila konsidisi terlalu kering tanaman cabe rawit juga bisa mati. Pengairan  ini bisa dilakukan dengan kocoran atau merendam  beberapa bedengan. Perendaman bendengan cukup dilakukan setiap dua minggu sekali.  Pemukan susulan  juga harus ditambahkan setelah tanaman berumur  sejak 1 bulan ketika bibit ditanam. Selanjutnya berikan pemupukan susulan setelah habis panen. Pemupukan susulan juga bisa menggunakan media pupuk organik cair atau kompos. Berikan pupuk cair tersebut yang telah diencerkan sebanyak 100 ml untuk setiap  pada tanaman. Sedangkan pupuk kompos  juga sebanyak 500-700 gram. Bisa juga ditambahkan  pupuk urea dan NPK sebagai pupuk tambahanya.  Perawatan lain yang diperlukan adalah  melakukan penyiangan. Sebab budidaya cabe rawit juga jarang menggunakan mulsa maka penyiangan harus dan wajib dilakukan lebih intensis. Upayakan bedengan untuk besih dari gangguan gulma.

Pemanenan cabe rawit

Cabe rawit  yang sudah mulai berbuah dan bisa dipanen setelah umur 2,5-3 bulan sejak bibit ditanam pada media. Periode panen  ini bisa berlangsung selama 6 bulan bahkan lebih dari 6 bulan. Umur tanaman cabe rawit bisa mencapai 24 bulan. Frekuensi panen ada pada periode masa panen tersebut bisa berlangsung hingga  15-18 kali.  Namun semakin tua tanaman, produktivitasnya juga semakin rendah sehingga tidak menunjukkan nilai ekonomis lagi untuk dipelihara. Untuk budidaya intensif, biasanya tanaman cabe rawit dipelihara sampai berumur 12 bulan. Budidaya yang baik  juga bisa menghasilkan total produksi sampai 30 ton/ha.  Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Caranya dengan cara memetik buah beserta tangkainya. Buah cabe rawit yang  akan dipanen adalah yang bentuknya ramping serta padat berisi. Tipe buah seperti inilah yang biasanya rasanya paling pedas dan dihargai lebih tinggi di pasar dibandingkan dengan buah yang besar namun kopong.

Pemilihan benih cabe rawit

Pilihlah benih yang juga sifatnya sesuai dengan kondisi lahan masing-masing. Bila sulit untuk didapatkan atau harganya begitu mahal, kita bisa menyeleksi benih cabe rawit itu sendiri.  Benih cabe rawit bisa kita dapatkan dari hasil panen  yang sebelumnya. Gunakan buah dari hasil panen ke-4 hingga ke-6. Buah yang akan dihasilkan pada periode panen ini biasanya memiliki biji yang  begitu optimal. Pada hasil panen pertama hingga ketiga, biji dalam buah cabe rawit ini juga biasanya jumlahnya masih sedikit. Sedangkan menjelang periode akhir panen jumlah biji cenderung lebih banyak tapi ukurannya  yang sangat kecil-kecil.  Untuk memilih benih cabe rawit yang baik,Coba memilih beberapa tanaman yang sehat dan terlihat sangat  kuat. Dari tanaman tersebut coba pilih buah yang bentuknya  begitu sempurna, bebas dari serangan beberapa penyakit dan hama. Kemudian biarkan buah tersebut  akan menua pada pohon. Kalau memungkinkan biarkan juga buah hingga mengering pada pohonya.  Setelah buah dipetik, dan potong secara membujur pada kulit buahnya. Kemudai yang dilakukan adalah dengan cara memBuang biji yang terdapat pada bagian pangkal dan ujung buah, ambil beberapa biji pada bagian tengah. Biji pada bagian tengah biasanya yang paling berkualitas dan efektif.  Kemudian rendam biji cabe rawit tersebut kedalam air bersih.Kemudian Buang biji yang mengambang, biji yang cocok  sebagai benih adalah yang berisi dan yang tenggelam dalam air. Kemudian jemur biji  cabe tersebut hingga kering, kira-kira selama 3 hari saja.  Kecuali pada benih organik, kita bisa memberikan fungisida untuk menghindari berbagai serangan jamur yang menyerang. Kemudian simpan benih tersebut ditempat yang kering dan masih memiliki sirkulasi udara yang baik. Bila pada penyimpanannya benar, benih cabe rawit bisa bertahan hingga dua tahun.

Pengolahan tanah dan penanaman

Pengolahan tanah hendaknya dimulai dengan bersamaan pembibitan pertama kali. Sehingga ketika bibit cabe rawit sudah siap tanam, lahan sudah siap untuk dipakai menanam.  Pengolahan tanah diawali dengan  cara mencangkul atau membajak lahan sedalam 40 cm. Apabila lahan tersebut terlalu asam, netralkan dengan cara dolomit biasanya sekitar 1-4 ha/ton tergantung dari tingkat keasaman tanah.  lalu coba buat bedengan dengan lebar 100-110 cm dengan tinggi 30-40 cm dan panjang mengikuti kondisi lahan.Jarak antara bedengan selebar 60 cm.Kemudaian Campurkan pupuk organik tersebut, berupa kompos atau pupuk kandang sebanyak 15-20 ton/ha. Bila tanahnya kurang subur bisa  juga ditambahkan pupuk urea, SP36 dan KCl secukupnya dan jangan berlebihan.  Penggunaan mulsa plastik hitam perak sebenarnya  juga akan meningkatkan sebuah produktivitas, namun harus dipertimbangkan dengan matang karena biayanya yang juga agaka mahal. Melihat harga rata-rata cabe rawit dipasaran tidak setinggi  harga cabe besar, penggunaan mulsa bisa saja merugikan.  Sebagai alternatifnya kita bisa gunakan mulsa dari jerami. Hanya saja perlu pengawasan dan pemeliharaan yang lebih agar pemakaian jerami tidak mengundang hama serta serangan penyakit.
Buat lubang tanam hingga jarak 50-60 cm, lubang tanam dibuat dalam dua baris saja dalam satu bedengan dengan jarak antar baris 60 cm. Pembuatan lubang dibuat zig-zag dan tidak sejajar. Hal ini berguna untuk meningkatkan penetrasi sinar matahari dan sirkulasi udara pada tanaman.  Pindahkan bibit dalam polybag semai kedalam lubang tanam dengan cara menyobek atau mencopot polybag semai. lalu kemudian coba siram dengan air untuk menjaga kelembabannya. Pemindahan bibit  juga hendaknya dilakukan pada saat pagi atau sore hari. Upayakan  juga penanaman dalam satu hamparan bisa selesai dalam sehari.

Pengendalian hama dan penyakit 

Tanaman cabe rawit sebenarnya juga tahan terhadap serangan hama. Namun bukan berarti kebal terhadapserangan hama. Hama yang menyerang cabe besar bisa juga menyerang  pada tanaman cabe rawit. Hama tersebut antara lain adalah lalat buah ,aphid,, kepik, dll.  Sedangkan pada serangan penyakit yang biasa menyerang tanaman cabe rawit adalah kerdil, patek, keriting daun serta busuk buah. Penyakit tersebut kebanyakan  akan menyerang ketika musim hujan, terutama pada curah hujan tinggi dan lebat.

Demikian Cara sukses budi daya cabe rawit agar mendapatkan hasil yang maksimal

Cara Budidaya Buah Alpukat Unggul Berkualitas Tinggi

Budidaya Buah Alpukat Unggul 
Budidaya buah alpukat unggul agar alpukat berkualitas tinggi. Alpukat, Tanaman ini berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah dan kini banyak dibudidayakan di Amerika Selatan dan Amerika Tengah sebagai monokultur tanaman dan sebagai tanaman pekarangan di daerah-daerah tropis lainnya di dunia. Alpukat memiliki banyak manfaat. Bijinya yang digunakan dalam industri pakaian sebagai pewarna yang tidak mudah luntur. Batang pohonnya dapat digunakan sebagai bahan bakar. Kulit pohonnya digunakan sebagai pewarna coklat pada produk dari kulit. Daging buahnya dapat digunakan sebagai hidangan dan digunakan untuk jus buah sehat dan segar serta bahan dasar untuk beberapa produk kosmetik dan kecantikan.

Buah Alpukat

10 Panduan Lengkap Teknik Dan Cara Budidaya Buah Alpukat Berkualitas Tinggi

Syarat Tumbuh

Iklim

  • Angin diperlukan oleh tanaman alpukat, terutama untuk proses penyerbukan. Namun, angin dengan kecepatan 62,4-73,6 km/h dapat mematahkan ranting dan batang tanaman alpukat yang lunak, rapuh dan mudah patah.
  • Curah hujan minimum untuk pertumbuhan adalah 750-1000 mm/tahun. Ras Hindia Barat dan persilangannya tumbuh dengan subur pada dataran rendah.
  • Iklim tropis dengan curah hujan 2500 mm/tahun. Untuk daerah dengan curah hujan kurang dari kebutuhan minimal 2-6 bulan kering, tanaman alpukat masih dapat tumbuh asal tanah terdapat air dengan kedalaman hingga 2 m.
  • Kebutuhan cahaya matahari untuk pertumbuhan berkisar 40-80%. Untuk ras Meksiko dan Guatemala lebih tahan terhadap cuaca dingin dan iklim. kering, bila dibandingkan dengan ras Hindia Barat.
  • Suhu optimal untuk pertumbuhan alpukat berkisar 12,8-28,3 oC. Mengingat tanaman alpukat dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi, tanaman alpukat dapat mentolerir suhu antara 15-30 oC atau lebih.
  • Besarnya suhu kardinal tanaman alpukat tergantung setiap ras masing-masing , antara ras lain Meksiko memiliki toleransi kekuatan hingga -7 oC, Guatemala sampai -4,5 oC, dan Hindia Barat sampai 2 oC.

Media Tanam

Tanaman alpukat agar tumbuh optimal memerlukan tanah gembur, tidak mudah tergenang air, (sistem drainase/pembuangan air yang baik), subur dan banyak mengandung bahan organik.
Jenis tanah yang baik untuk pertumbuhan alpukat adalah jenis tanah lempung berpasir (sandy loam), lempung liat (clay loam) dan lempung endapan (aluvial loam).
Keasaman tanah yang baik untuk pertumbuhan alpukat berkisar antara pH sedikit asam sampai netral, (5,6-6,4). Bila pH di bawah 5,5 tanaman akan menderita keracunan karena unsur Al, Mg, dan Fe larut dalam jumlah yang cukup banyak. Sebaliknya pada pH di atas 6,5 beberapa unsur fungsional seperti Fe, Mg, dan Zn akan berkurang.

Ketinggian Tempat

Pada umumnya tanaman alpukat dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi, yaitu 5-1500 m dpl. Namun tanaman ini akan tumbuh subur dengan hasil yang memuaskan pada ketinggian 200-1000 m dpl. Untuk tanaman alpukat ras Meksiko dan Guatemala lebih cocok ditanam di daerah dengan ketinggian 1000-2000 m dpl., sedangkan ras Hindia Barat pada ketinggian 5-1000 m dpl.

Teknik Budidaya Alpukat

Pembibitan
  • Persyaratan Bibit
  • Bibit yang baik antara lain yang berasal dari
  • Buah yang sudah cukup tua.
  • Buahnya tidak jatuh hingga pecah.
  • Pengadaan bibit lebih dari satu jenis untuk menjamin kemungkinan adanya persarian bersilang.

Penyiapan Bibit

Sampai saat ini bibit alpukat hanya dapat diperoleh secara generatif (melalui biji) dan vegetatif (penyambungan pucuk/enten dan penyambungan mata/okulasi).
Dari ketiga cara itu, bibit yang diperoleh dari biji kurang menguntungkan karena tanaman lama berbuah (6-8 tahun) dan ada kemungkinan buah yang dihasilkan berbeda dengan induknya. Sedangkan bibit hasil okulasi maupun enten lebih cepat berbuah (1-4 tahun) dan buah yang didapatkannya mempunyai sifat yang sama dengan induknya.

Teknik Penyemaian Bibit

Penyambungan pucuk (enten)

Pohon utama digunakan untuk enten adalah tanaman yang sudah berumur 6-7 bulan atau mungkin juga telah berumur 1 tahun, tanaman yang berasal dari biji yang berasal dari buah yang sudah tua dan masak, tinggi 30 cm/kurang, dan jaringan penting di dasar tidak berkayu batang.
Sebagai cabang sambungannya digunakan ujung dahan yang masih muda dan berdiameter lebih kurang dari 0,7 cm. Dahan dipotong miring sesuai dengan celah yang ada di pohon-pohon sepanjang kurang lebih 10 cm, dan kemudian dimasukkan ke dalam celah pohon yang sisi pokok diikat/dibalut.
Bahan yang baik untuk mengikat adalah karet gelang, plastik, rafia/kain berlilin. Dan disarankan sebaiknya penyambungan pada pohon pokok dilakukan serendah mungkin supaya tidak dapat tunas pada tanaman pokok.
Enten-enten yang telah disambung diletakkan di tempat teduh, tidak berangin, dan lembab. Setiap hari tanaman disiram, dan untuk mencegah serangan penyakit tanaman harus disemprot dengan fungisida. Pada musim kemarau hama tungau putih sering menyerang, untuk itu sebaiknya dicegah dengan semprotan kelthane.
Bibit biasanya dapat dipindahkan ke kebun setelah usia 9-16 bulan, dan pemindahannya dilakukan pada saat permulaan musim hujan.

Penyambungan mata (okulasi)

Okulasi produksi bibit dilakukan di dasar pohon berusia 8-10 bulan. Sebagai mata yang akan dicangkokkan diambil dari dahan yang sehat, dengan usia kurang lebih 1 tahun, dan matanya tampak jelas. Waktu yang paling baik untuk menempel yaitu pada saat kulit batang semai mudah dilepaskan dari kayunya. Caranya adalah kulit pohon pokok disayat sepanjang 10 cm dan lebarnya 8 mm.
Kulit tersebut dilepaskan dari kayunya dan ditarik ke bawah lalu dipotong 6 cm. Selanjutnya memangkas mata dengan sedikit kayu dari cabang mata (enthout), kayu dilepaskan pelan tanpa merusak mata.
Kulit bermata dimasukkan di antara kulit dan kayu yang telah di sayat pada pohon pokok dan ditutup lagi, dengan catatan mata jangan sampai tertutup. Selanjutnya balut seluruhnya dengan pita plastik. Bila dalam 3-5 hari matanya masih hijau, berarti penempelan berhasil.
10-15 hari berikutnya setelah ditempelkan, tali plastik dibuka. Batang pohon pokok dikerat melintang sedalam setengah diameternya, kira-kira 5-7,5 cm di atas okulasi, dan dilengkungkan sehingga pertumbuhan mata dapat lebih cepat.
Setelah batang dari mata mencapai tinggi 1 m, bagian melengkung dari pohon pokok dipotong tepat di atas okulasi dan lukanya diratakan, kemudian ditutup dengan parafin yang telah dicairkan.
Pohon okulasi ini dapat dipindahkan ke kebun setelah usia 8-12 bulan dan pemindahan yang paling baik adalah pada awal musim hujan. Dalam perbanyakan vegetatif yang perlu diperhatikan adalah untuk menjaga kelembaban udara tetap tinggi (+ 80%) dan suhu udara pada sambungan tidak boleh terlalu tinggi (antara 15-25°C).
Hal ini juga tidak harus dilakukan pada musim hujan berat dan terlalu banyak sinar matahari langsung. Benih yang berupa sambungan perlu disiram secara teratur dan dipupuk 2 minggu sekali. Pemupukan bisa bersamaan dengan penyiraman, yaitu dengan melarutkan 1-1,5 g urea / NPK ke dalam 1 liter air.
Pupuk daun dapat juga diberikan pada dosis dianjurkan pada kemasan. Sedangkan pengendalian hama dan penyakit dilakukan hanya bila diperlukan.

Pengolahan Media Tanam

Lahan untuk tanaman alpukat harus dikerjakan dengan baik; harus bersih dari pepohonan, semak belukar, tunggul-tunggul bekas tanaman, serta batu-batu yang mengganggu. Selanjutnya lahan dicangkul dalam atau ditraktor, lalu dicangkul halus 2-3 kali. Pengerjaan lahan sebaiknya dilakukan saat musim kering sehingga penanaman nantinya dapat dilakukan pada awal atau saat musim hujan.

Teknik Penanaman

Pola Penanaman

Pola tanam alpukat harus dilakukan dalam kombinasi variasi yang berbeda. Hal ini mengingat bahwa sebagian besar varietas tidak bisa melakukan penyerbukan sendiri, kecuali varietas ijo panjang yang memiliki tipe bunga A. Ada 2 tipe bunga dari beberapa varietas alpukat di Indonesia, yaitu tipe A dan tipe B. Varietas yang diklasifikasikan sebagai tipe A bunga berwarna hijau panjang, bulat hijau, merah panjang, bulat merah, cutecub, butler, benuk, dickinson, puebla, tangguh, dan hass.
Sementara yang diklasifikasikan sebagai tipe B adalah Collinson, itszamma, winslowsaon, fuerte, lyon, Nabal, Ganter dan ratu. Penyerbukan silang hanya terjadi antara dua jenis bunga. Oleh karena itu, penanaman alpukat dalam negeri yang harus dikombinasikan antara varietas dengan tipe bunga A dan tipe B yang menarik sehingga bunga penyerbukan bunga saling menyerbuki satu sama lain.

Pembuatan Lubang Tanam

  • Tanah digali dengan ukuran panjang, lebar, dan tinggi masing-masing 75 cm. Lubang tersebut dibiarkan terbuka selama lebih kurang 2 minggu.
  • Tanah bagian atas dan bawah dipisahkan.
  • Lubang tanam ditutup kembali dengan posisi seperti semula. Tanah bagian atas dicampur dulu dengan 20 kg pupuk kandang sebelum dimasukkan ke
    dalam lubang.
  • Lubang tanam yang telah tertutup kembali diberi ajir untuk memindahkan mengingat letak lubang tanam.

Cara Penanaman

Waktu penanaman yang tepat adalah pada awal musim hujan dan tanah yang ada dalam lubang tanam tidak lagi mengalami penurunan. Hal yang perlu diperhatikan adalah tanah yang ada dalam lubang tanam harus lebih tinggi dari tanah sekitarnya. Hal ini untuk menghindari tergenangnya air bila disirami atau turun hujan.
Langkah-langkah penanaman adalah sebagai berikut :
  • Lubang tanam yang telah ditutup, digali lagi dengan ukuran sebesar wadah bibit.
  • Bibit dikeluarkan dari keranjang atau polibag dengan menyayatnya agar gumpalan tanah tetap utuh.
  • Bibit beserta tanah yang masih menggumpal dimasukkan dalam lubang setinggi leher batang, lalu ditimbun dan diikatkan ke ajir.
  • Setiap bibit sebaiknya diberi naungan untuk menghindari sinar matahari secara langsung, terpaan angin, maupun siraman air hujan. Naungan tersebut dibuat miring dengan bagian yang tinggi di sebelah timur.
  • Peneduh ini berfungsi sampai tumbuh tunas-tunas baru atau lebih kurang 2-3 minggu.

Pemeliharaan Tanaman

Penyiangan

Gulma tumbuh di sekitar tanaman karena di tempat itu ada banyak nutrisi. Selain saingan dalam memperoleh makanan, gulma juga tempat berkembang biak hama dan penyakit. Oleh karena itu, agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, gulma harus disiangi (dicabut) secara teratur.

Penggemburan Tanah

Tanah disiram setiap hari tentu akan lebih padat dan udara di dalamnya kurang dan semakin sedikit. Akibatnya, akar tanaman tidak dapat menyerap nutrisi secara bebas. Untuk menghindari hal ini, tanah di sekitar tanaman perlu digemburkan dengan hati-hati sehingga akar tidak putus.

Pengairan

Bibit baru ditanam memerlukan banyak air, sehingga penyiraman harus dilakukan setiap hari. Waktu yang tepat untuk penyiraman adalah pada pagi/sore hari, dan jika hujan turun tidak perlu disiram lagi.

Pemangkasan Tanaman

Pemangkasan hanya dilakukan di cabang-cabang yang tumbuh terlalu ketat atau ranting yang mati. Pemangkasan dilakukan secara hati-hati agar luka bekas pemangkasan terhindar dari infeksi penyakit dan luka bekas pemangkasan sebaiknya diberi fungisida/penutup luka.

Pemupukan

Dalam budidaya alpukat usahakan mempunyai program pemupukan yang baik dan teratur. Mengingat sistem akar tanaman alpukat, khususnya akar rambutnya, dan pertumbuhan hanya sedikit kurang luas, pupuk harus diberikan agak sering dengan dosis kecil. Jumlah pupuk yang diberikan tergantung pada umur tanaman.
Ketika program pemupukan tahunan menggunakan urea (45% N), TSP (50% P), dan KCl (60% K) maka untuk tanaman usia muda (1-4 tahun) diberikan urea, TSP, dan KCl masing-masing 0 , 27-1,1 kg/pohon, 0,5-1 kg/pohon dan 0,2-0,83 kg/pohon. Untuk kehidupan produksi tanaman (5 tahun) diberikan urea, TSP, dan KCl masing-masing dari 2,22-3,55 kg/pohon, 3,2 kg/pohon, dan 4 kg/pohon. Pupuk harus diberikan empat kali setahun.
Mengingat tanaman alpukat memiliki sedikit akar rambut, pupuk harus ditempatkan sedekat mungkin dengan akar. Caranya dengan menanamkan pupuk ke dalam lubang sedalam 30-40 cm, di mana lubang tersebut dibuat tepat di bawah tepi tajuk tanaman, melingkari tanaman.

Hama Dan Penyakit

Hama pada Daun
Ulat kipat (Cricula trisfenestrata Helf)
  • Ciri : Panjang tubuh 6 cm, berwarna hitam bercak-bercak putih dan dipenuhi rambut putih. Kepala dan ekor berwarna merah menyala.
  • Gejala: Daun-daun tidak utuh dan terdapat bekas gigitan. Pada serangan yang hebat, daun habis sama sekali tetapi tanaman tidak akan mati, dan terlihat kepompong bergelantungan.
  • Pengendalian: Menggunakan insektisida yang mengandung bahan aktif monokrotofos atau Sipermetein, misal Cymbush 50 EC dengan dosis 1-3 cc/liter atau Azodrin 15 WSC dengan dosis 2-3 cc/liter.
Ulat kupu-kupu gajah (Attacus atlas L)
  • Ciri : Sayap kupu-kupu dapat mencapai ukuran 25 cm dengan warna coklat kemerahan dan segitiga tansparan. Ulat berwarna hijau tertutup tepung putih, panjang 15 cm dan mempunyai duri yang berdaging. Pupa terdapat di dalam kepompong yang berwarna coklat.
  • Gejala : Sama dengan gejala serangan ulat kipat, tetapi kepompong tidak bergelantungan melainkan terdapat di antara daun.
  • Pengendalian : Sama dengan pemberantasan ulat kipat.

Penyakit

Antraknosa
  • Penyebab : Jamur Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) sacc. Yang mempunyai miselium berwarna cokleat hijau sampai hitam kelabu dan sporanya berwarna jingga.
  • Gejala : Penyakit ini menyerang semua bagian tanaman, kecuali akar. Bagian yang terinfeksi berwarna cokelat karat, kemudian daun, bunga, buah/cabang tanaman yang terserang akan gugur.
  • Pengendalian : Pemangkasan ranting dan cabang yang mati. Penelitian buah dilakukan agak awal (sudah tua tapi belum matang). Dapat juga disemprot dengan fungisida yang berbahan aktif maneb seperti pada Velimex 80 WP. Fungisida ini diberikan 2 minggu sebelum pemetikan dengan dosis 2-2,5 gram/liter.
Bercak daun atau bercak cokelat
  • Penyebab : cercospora purpurea Cke./dikenal juga dengan Pseudocercospora purpurea (Cke.) Derghton. Jamur ini berwarna gelap dan menyukai tempat lembab.
  • Gejala : bercak cokelat muda dengan tepi cokelat tua di permukaan daun atau buah. Bila cuaca lembab, bercak cokelat berubah menjadi bintik-bintik
    kelabu. Bila dibiarkan, lama-kelamaan akan menjadi lubang yang dapat dimasuki organisme lain.
  • Pengendalian : Penyemprotan fungisida Masalgin 50 WP yang mengandung benomyl, dengan dosis 1-2 gram/liter atau dapat juga dengan mengoleskan bubur Bordeaux.

Panen

Ciri dan Umur Panen

Ciri-ciri buah yang sudah tua tetapi belum masak adalah :
  • Warna kulit tua tetapi belum menjadi cokelat/merah dan tidak mengkilap;
  • Bila buah diketuk dengan punggung kuku, menimbulkan bunyi yang nyaring;
  • Bila buah digoyang-goyang, akan terdengar goncangan biji.
Penetapan tingkat ketuaan buah tersebut memerlukan pengalaman tersendiri. Sebaiknya perlu diamati waktu bunga mekar sampai enam bulan kemudian, karena buah alpukat biasanya tua setelah 6-7 bulan dari saat bunga mekar. Untuk memastikannya, perlu dipetik beberapa buah sebagai contoh. Bila buah-buah contoh tersebut masak dengan baik, tandanya buah tersebut telah tua dan siap dipanen.

Budidaya Buncis dengan Biji Organik

Buncis atau Phaseolus vulgaris merupakan sayuran buah yang termasuk kedalam kelompok leguminosa. Budidaya buncis cocok dilakukan di dataran sedang hingga tinggi. Ketinggian ideal bagi tanaman ini adalah 1000-1500 meter dari permukaan laut dengan suhu 20-25oC. Namun, budidaya buncis masih bisa dilakukan di dataran rendah hingga 400 meter dari permukaan laut.

Budidaya buncis memerlukan cahaya matahari yang banyak dengan curah hujan sedang. Tanaman ini cocok dibudidayakan diakhir musim hujan dan awal kemarau. Buncis juga peka terhadap genangan air sehingga drainase lahan harus benar-benar diperhatikan.

Budidaya Buncis dengan Biji Organik

Budidaya Buncis


Di Indonesia terdapat dua tipe tanaman buncis. Ada yang tumbuhnya merambat dan tegak. Buncis yang merambat bisa memiliki ketinggian hingga 2 meter dan mudah rebah. Oleh karena itu, perlu bantuan lenjeran bambu untuk menopangnya. Sedangkan tipe yang tegak tinggi hanya 60 cm dan tidak memerlukan lenjeran bambu untuk tumbuh. Pada kesempatan kali ini, kami akan menguraikan cara-cara budidaya buncis tipe merambat.

Pengolahan lahan untuk budidaya buncis organik

Pengolahan lahan untuk budidaya buncis organik sedikit berbeda dengan pengolahan tanah untuk sayuran daun. Pertama-tama tanah dibajak untuk digemburkan. Campurkan kapur secukupnya apabila kondisi tanah asam. Kemudian buat bedengan selebar 1 meter dengan tinggi 20-30 cm. Jarak antar bedengan 30-40 cm.

Buat lubang tanam pada bedengan membentuk dua baris dengan jarak antar baris 50-60 dan jarak dalam baris 30 cm. Masukkan pupuk kandang atau kompos kedalam lubang-lubang tanam tersebut, kira-kira satu genggaman tangan. Untuk satu hektar tanaman dibutuhkan sekitar 20 ton pupuk kandang atau kompos. Biarkan kompos tersebut selama 1-3 hari.

Penyiapan benih buncis

Budidaya buncis diperbanyak dengan biji yang diseleksi dari tanaman sehat dan subur. Cara menyeleksinya berdasarkan bedengan terbaik tempat buncis tumbuh. Alasan pemilihan tanaman menurut bedengan agar proses penuaan tidak menganggu tanaman lainnya. Jika seleksi benih dipilih berdasarkan individu tanaman maka akan terjadi kegagalan panen pada individu-individu lain yang tumbuh dalam bedengan yang sama. Hal tersebut bisa terjadi karena tanaman yang mengalami proses penuaan buah akan menyedot nutrisi untuk tanaman lain. Sehingga tanaman yang buahnya tidak dibenihkan akan mengalami gagal panen.

Buah yang terpilih untuk calon benih dipetik dan diseleksi. Pilih buah yang besar-besar dan bentuknya sempurna. Kemudian jemur buah buncis di bawah terik matahari hingga kering, biasanya 1-2 hari. Setelah kering, kupas kulit buahnya dan ambil bijinya.

Simpan benih dalam botol kaca yang bersih. Setelah botol terisi penuh oleh benih, penuhi mulut botol dengan abu kayu sebagai penutupnya. Manfaat abu kayu sebagai media penutup botol menyerap kelembaban. Sehingga lingkungan dalam botol tetap kering namun masih memungkinkan adanya pertukaran udara. Biji buncis yang tersimpan dengan baik bisa bertahan dalam suhu kamar selama 6 bulan.

Penanaman buncis

Cara paling efektif dalam budidaya buncis adalah menanam biji secara langsung tanpa proses penyemaian. Masukkan biji buncis siap tanam kedalam lubang yang telah dibuat. Isi setiap lubang dengan 2 biji buncis. Lalu tutup dengan tanah, kemudian siram secara berkala apabila kondisi tanah kering. Kebutuhan benih buncis adalah 50 kg per hektar.
Buncis mulai berkecambah pada 3-7 hari setelah tanam. Pada hari ke-7 biasanya kecambah telah tumbuh secara serempak.

Perawatan budidaya buncis

Beberapa perawatan yang diperlukan dalam budidaya buncis diantaranya penaikan tanah, pemasangan lenjer bambu dan pemupukan susulan. Tanaman buncis adalah tanaman yang tahan kekeringan, kita tidak perlu menyiramnya setiap hari. Meskipun hujan hanya terjadi sekali dalam seminggu, buncis masih bisa tumbuh dengan baik. Penyiraman hanya dilakukan apabila kondisi kekeringan sudah parah.

Sekitar 2 minggu setelah tanam, naikkan tanah yang berada disekeliling tanaman. Maksudnya agar tanah menutupi akar yang menyembul dan memperkuat kedudukan akar. Selain itu, penaikan tanah dimaksudkan untuk menyiangi tanaman penggangu. Dengan penaikan tanah, tanaman pengganggu akan tercerabut dari akarnya dan mati.

Pemasangan lenjer bambu atau pengajiran bisa dilakukan setelah minggu ke-2. Pasang lenjer bambu sepanjang 2 meter, lalu gabungkan setiap empat lenjer pada pangkal atasnya. Pemasangan lenjer diperlukan agar tanaman merambat naik dan buah tidak mengenai tanah.

Pemupukan susulan diberikan pada minggu ke-3. Berikan satu kepal kompos atau pupuk kandang yang telah matang pada setiap tanaman. Total kebutuhan pupuk susulan sekitar 20 ton per hektar.

Pengendalian hama dan penyakit

Hama yang ditemui dalam budidaya buncis antara lain kumbang pemotong daun yang merusak jaringan pengangkut. Kumbang ini menyebabkan tanaman kering dan gagal berbunga. Untuk mengusirnya bisa dengan pemberian biopestisida dari ekstrak bush gadung dan kipait. Namun biasanya penanganan dengan pestisida hayati tidak berlangsung lama. Oleh karenanya penanganan secara manual malah lebih efektif. Pengambilan kumbang secara manual masih mungkin dilakukan. Biasanya dalam lahan berukuran 100 meter persegi ditemukan 50-100 ekor kumbang.

Beberapa hama lain yang sering menyerang buncis adalah lalat kacang, kutu daun, ulat grayak , penggerek biji dan ulat bunga. Pengendaliannya dengan menerapkan kultur teknis seperti merotasi tanaman, penanaman serempak, membersihkan dan memusnahkan sisa-sisa tanaman tempat persembunyian hama.

Selain hama, penyakit yang sering menyerang buncis antara lain penyakit mosaik daun, penyakit sapu, layu bakteri, antraknosa dan embun tepung. Cara pencegahannya adalah dengan perbaikan drainase dan mencabut tanaman yang mati. Pememakaian benih yang benar-benar bebas dari penyakit akan menghindarkan serangan di kemudian hari. Selain itu lakukan rotasi tanaman dengan tanaman lobak, wortel atau kol bunga. Apabila terpaksa, lakukan penyemprotan pestisida hayati.

Panen budidaya buncis

Buncis mulai berbunga pada 40 hari setelah tanam. Pada umur 50 hari, buncis sudah bisa dipanen. Buncis bisa dipanen 2 hari sekali dengan cara dipotong. Pemotongan harus dilakukan dengan hati-hati supaya bunga tidak jatuh. Pemanenan bisa dilakukan hingga 10 kali.

Biasanya pada panen pertama dan kedua hasinya mencapai 2-4 ton per hektar. Pada panen ketiga hingga kelima akan mencapai puncak lalu kemudian menurun hingga panen terakhir. Total hasil panen budidaya buncis bisa mencapai 48 ton per hektar.

Budidaya Kurma dengan Bibit Kurma

Bibit buah kurma bisa berbuah di usia tiga tahun. Sedangkan kurma yang kita tanam di pekarangan ini dari biji kita dapat dari Mekkah, Madinah dan Arab sana, kita lihat diantara yang banyak kita tanam ini yg berbuah hanya satu.

Pohon kurma sangat berbeda dan berbanding terbalik dengan pohon sawit. Dia mampu hidup sampai 100 tahun. Pohon kurma ini akarnya serabut dan justru menyimpan air, jadi tanah tidak rusak. Pada umumnya kurma itu tingginya bisa sampai 12 meter

Budidaya Kurma

Berikut cara menanam kurma:
1. Sediakan lahan dengan jarak 7x7 meter dengan kedalaman lubang 60x60 cm. Agar pelepah pohon kurma yang tumbuh tidak saling berhimpitan saat sudah tinggi dan besar.
2. Diamkan lubang yang telah disiapkan selama tiga hari agar disinari matahari, kemudian masukkan pupuk yang sudah siap olah dan tanam bibit kurma.
3. Sirami bibit kurma setiap hari.
4. Untuk perawatan gunakan pupuk NPK selama 3 bulan sekali atau pupuk kadang.

Selama tumbuh kembangnya, kurma tidak bisa dibedakan jantan ataupun betina.

Cara Menanam Buah Tomat yang Tepat dan Baik

Tanaman tomat merupakan jenis tanaman yang mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi, untuk itu sebelum anda membudidayakan Tomat, anda perlu mengetahui terlebih dahulu cara menanam tomat yang baik, agar nantinya menghasilkan produksi yang optimal. Tanaman tomat termasuk komoditas multiguna, selain berfungsi sebagai sayuran dan buah, tomat juga dimanfaatkan sebagai bahan dasar kosmetik serta obat-obatan.

Cara Menanam Buah Tomat yang Tepat dan Baik

Tanaman tomat dibedakan menjadi dua, yaitu determinate dan indeterminate. Tipe determinate memiliki postur tanaman yang pendek, tandan bunga terletak di setiap ruas batang serta di ujung tanaman. Sedangkan tipe indeterminate, postur tanaman yang tinggi, tandan bunga terletak berseling di antara 2-3 ruas, ujung tanaman tomat tumbuh pucuk muda. Tanaman tomat tipe indeterminate menghasilkan buah dengan ukuran yang besar.

Tanaman tomat membutuhkan curah hujan antara 100-220 mm/hujan dengan ketinggian tempat berkisar antara 100-1000 mdpl. Intensitas sinar matahari berkisar antara 10-12 jam per hari. Suhu optimal pertumbuhan tanaman tomat berkisar 25-30°C, sedangkan proses pembungaan membutuhkan suhu malam hari 15-20°C. Tanaman tomat sangat membutuhkan air karena 90% kandungan tomat terdiri dari air.

Agar diperoleh hasil yang optimal, lokasi penanaman tomat sebaiknya bukan di bekas lahan tanaman tomat atau tanaman lain yang masih sefamili.

Persiapan lahan untuk budidaya tomat meliputi:
  • Pembajakan dan penggaruan tanah.
  • Pembuatan bedengan kasar selebar 110-120 cm, tinggi 40-70 cm dan lebar parit 50-70 cm.
  • Pemberian kapur pertanian sebanyak 200 kg/rol mulsa PHP (Plastik Hitam Perak) untuk tanah dengan pH di bawah 6,5.
  • Pemberian pupuk kandang fermentasi sebanyak 40 ton/ha dan pupuk NPK 15-15-15 sebanyak 150 kg/rol mulsa PHP, kemudian dilakukan pengadukan/pencacakan bedengan agar pupuk yang sudah diberikan bercampur dengan tanah,

Persiapan selanjutnya adalah:
  • Pemasangan mulsa PHP
  • Pembuatan lubang tanam dengan jarak tanam ideal untuk musim kemarau 60 cm x 60 cm sedangkan musim penghujan bisa diperlebar 70 cm x 70 cm, kemudian dilakukan pemasangan ajir.
  • Pemasangan ajir dianjurkan dengan sistem ajir tegak supaya kelembaban tanaman tomat terjaga, masing2 ajir dihubungkan gelagar. Agar serangkaian ajir tersebut menjadi kuat, ajir paling pinggir dan setiap 4 ajir dipasang ajir penguat membentuk sudut ± 45°.

Persiapan pembibitan budidaya tomat membutuhkan sungkup pembibitan untuk melindungi bibit muda. Kemudian menyediakan media semai dengan komposisi:

  • 20 liter tanah
  • 10 liter pupuk kandang.
  • 150 g NPK halus.

Media campuran dimasukkan ke dalam polibag semai. Sebelum melakukan penyemaian benih ke media, sebaiknya benih direndam dalam larutan fungisida sistemik berbahan aktif simokanil atau metalaksil dengan dosis ½ dosis terendah yang dianjurkan pada kemasan selama ± 6 jam. Untuk mempercepat perkecambahan benih, tutup permukaan media menggunakan mulsa PHP, agar bagian dalam media dalam keadaan lembab.

Pembukaan penutup permukaan media semai dilakukan apabila benih sudah berkecambah, baru kemudian benih disungkup menggunakan plastik transparan. Pembukaan sungkup dimulai jam 07.00-09.00, dibuka lagi jam 15.00-17.00.

Setelah benih berumur 5 hari menjelang tanam, buka sungkup secara penuh, ini berfungsi untuk penguatan tanaman. Lakukan penyemprotan fungisida berbahan aktif simoksanil dan insektisida berbahan aktif imidakloprid pada saat berumur 10 hari setelah semai dengan dosis ½ dosis terendah.

Penyulaman budidaya tomat dapat dilakukan sampai umur tanaman tomat 2 minggu. Tanaman tomat yang sudah terlalu tua apabila masih terus disulam mengakibatkan pertumbuhan tidak seragam dan dapat erpengaruh terhadap pengendalian hama penyakit.

Perempelan tunas samping tanaman tomat dilakukan sampai pembentukan cabang, ini dilakukan pada semua tunas yang keluar di ketiak daun, baik di bawah cabang utama maupun di bawah cabang-cabang produktif. Perempelan tunas di bawah cabang utama bertujuan memacu pertumbuhan vegetatif tanaman agar tanaman tomat tumbuh kekar, sedangkan perempelan tunas di bawah cabang-cabang produktif bertujuan untuk mengoptimalkan produksi.

Sanitasi lahan pada budidaya tomat meliputi :
  • Pengendalian gulma/rumput
  • Pengendalian air saat musim hujan sehingga tidak muncul genangan.
  • Pemangkasan daun serta pencabutan tanaman tomat terserang hama penyakit.

Lakukan pengairan secara terukur (1/3 dari tinggi bedengan), dengan penggenangan seminggu sekali, terutama jika tidak sedang turun hujan.

Tag: cara menanam tomat, budidaya tomat, menanam tomat, tanaman tomat, cara tanam tomat, tanam tomat, budidaya tanaman tomat, CARA BUDIDAYA TOMAT, budi daya tomat, cara bertanam tomat

Cara Menanam Mangga di Dalam Pot

Cara Menanam Mangga di Dalam Pot - Kini tanaman buah dalam pot semakin banyak digemari karena cara ini bisa jadi alternatif penanaman bila halaman sempit. Cara ini disebut dengan Tabulampot. Istilah Tabulampot dikenal beberapa tahun terakhir. Ia sebenarnya merupakan akronim dari sederet kata “Tanaman Buah Di Dalam Pot”. Salah satu buah yang paling sering ditanam dengan medium tabulampot adalah mangga. Tabulampot mangga digemari sebab jika biasanya budidaya pohon mangga memakan tempat, maka dengan sistem tabulampot, tentu akan menghemat ruang terutama bagi mereka yang luas pekarangannya terbatas.
Cara Menanam Mangga di Dalam Pot

Cara Menanam Mangga di Dalam Pot

1. Pemilihan Bibit
Kalau memilih bibit perhatikan varietasnya. Cari varietas mangga yang gampang berbuahnya, seperti ; manalagi, arumanis. Jangan tanam bibit dari bijinya, karena menanam bibit dari bijinya akan memakan waktu yang lama. Tanamlah cangkokannya atau dari hasil okulasi. Bibit ini akan lebih cepat berbuah dibanding yang berasal dari biji.

2. Persiapan Pot
Kalau untuk pohon mangga, jelaslah ukuran pot harus disesuaikan dengan tinggi tanaman. Misalnya tingginya 1,5 meter, pot yang digunakan sebaiknya drum berdiameter 60 cm yang dipotong setengah bagian. Dasar pot harus dibuat lubang untuk membuang kelebihan air.

3. Media Tanam
Media tanam yang umum digunakan berupa campuran tanah, humus, kompos pupuk kandang atau serbuk gergaji. Perbandingan keempat bahan itu bisa 1:1:1:1. Tanaman mangga menyukai media yang gembur, berbutir-butir, dan banyak mengandung unsur hara.

4. Penanaman
Isi terlebih dahulu dasar pot dengan serutan gergaji. Hal ini agar kelebihan air mudah keluar. Masukkan tanaman lalu isi dengan media tanaman. Ketinggian media tanam kira-kira ¾ dari tinggi pot. Siram media perlahan-lahan agar memadat secara alami dan tanaman cepat segar kembali.

5. Penyiraman
Pada awal penanaman harus disiram secara teratur setiap hari, pagi dan sore. Jika media dalam pot cepat kering, terutama saat musim kemarau, penyiraman boleh dilakukan 2 kali sehari. Volume penyiraman jangan berlebihan sebab membuat media tanam keluar dari pot.

6. Pemupukan
Tanaman sangat membutuhkan unsur hara untuk hidupnya. Itulah sebabnya perlu dipupuk. Jenis pupuk yang diberikan dapat berupa pupuk anorganik maupun organik. Pupuk anorganik misalnya, urea, NPK. Sedangkan pupuk organik seperti pupuk kandang, kompos. Pupuk tersebut diberikan dengan cara ditaburkan dan kemudian disiram. Untuk pupuk kandang, harus sudah matang saat diberikan. Cirinya, berbentuk remah, tidak berbau, dan tidak terasa panas saat dipegang.

7. Penanggulangan hama
Tanaman mangga sering terserang ham, seperti kutu, lalat, bisul, ulat, dan binatang penggerek. Bila serangan hama itu muncul, segera semprot dengan insetisida. Penyemprotan dengan insektisida baru dilakukan bila memang diperlukan. Penyemprotan setiap minggu tidak dianjutkan karena akan mengganggu populasi serangga penyerbuk bunga.

Beberapa Keunggulan Menanam Mangga di Dalam Pot

Sistem tanam tabulampot mangga atau tanaman buah dalam pot ini banyak digemari karena beberapa faktor menguntungkan antara lain:

  • Hemat lahan dan tidak menghasilkan banyak sampah berupa daun yang gugur. Hal ini menjadikan ia lebih mudah dirawat.
  • Dengan Tabulampot, air juga pupuk yang diberikan pada tanaman mangga akan diserap secara optimal bahkan mencapai angka 80%. Sementara itu jika pada medium tanam lain, air dan pupuk cenderung melebar ke bagian tanah lainnya. Pada tabulampot, kemungkinan menyebar tersebut bisa direduksi.
  • Selain praktis, tabulampot mangga juga bisa dijadikan tanaman hias sebab penampilannya memang menarik.
  • Tidak memerlukan biaya berlebih.