 
 10 Panduan Lengkap Teknik Dan Cara Budidaya Buah Alpukat Berkualitas Tinggi
Syarat Tumbuh
Iklim
- Angin diperlukan oleh tanaman alpukat, terutama untuk proses penyerbukan. Namun, angin dengan kecepatan 62,4-73,6 km/h dapat mematahkan ranting dan batang tanaman alpukat yang lunak, rapuh dan mudah patah.
- Curah hujan minimum untuk pertumbuhan adalah 750-1000 mm/tahun. Ras Hindia Barat dan persilangannya tumbuh dengan subur pada dataran rendah.
- Iklim tropis dengan curah hujan 2500 mm/tahun. Untuk daerah dengan curah hujan kurang dari kebutuhan minimal 2-6 bulan kering, tanaman alpukat masih dapat tumbuh asal tanah terdapat air dengan kedalaman hingga 2 m.
- Kebutuhan cahaya matahari untuk pertumbuhan berkisar 40-80%. Untuk ras Meksiko dan Guatemala lebih tahan terhadap cuaca dingin dan iklim. kering, bila dibandingkan dengan ras Hindia Barat.
- Suhu optimal untuk pertumbuhan alpukat berkisar 12,8-28,3 oC. Mengingat tanaman alpukat dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi, tanaman alpukat dapat mentolerir suhu antara 15-30 oC atau lebih.
- Besarnya suhu kardinal tanaman alpukat tergantung setiap ras masing-masing , antara ras lain Meksiko memiliki toleransi kekuatan hingga -7 oC, Guatemala sampai -4,5 oC, dan Hindia Barat sampai 2 oC.
Media Tanam
Tanaman alpukat agar tumbuh optimal 
memerlukan tanah gembur, tidak mudah tergenang air, (sistem 
drainase/pembuangan air yang baik), subur dan banyak mengandung bahan 
organik.
Jenis tanah yang baik untuk 
pertumbuhan alpukat adalah jenis tanah lempung berpasir (sandy loam), 
lempung liat (clay loam) dan lempung endapan (aluvial loam).
Keasaman tanah yang baik untuk 
pertumbuhan alpukat berkisar antara pH sedikit asam sampai netral, 
(5,6-6,4). Bila pH di bawah 5,5 tanaman akan menderita keracunan karena 
unsur Al, Mg, dan Fe larut dalam jumlah yang cukup banyak. Sebaliknya 
pada pH di atas 6,5 beberapa unsur fungsional seperti Fe, Mg, dan Zn 
akan berkurang.
Ketinggian Tempat
Pada umumnya tanaman alpukat dapat 
tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi, yaitu 5-1500 m dpl. 
Namun tanaman ini akan tumbuh subur dengan hasil yang memuaskan pada 
ketinggian 200-1000 m dpl. Untuk tanaman alpukat ras Meksiko dan 
Guatemala lebih cocok ditanam di daerah dengan ketinggian 1000-2000 m 
dpl., sedangkan ras Hindia Barat pada ketinggian 5-1000 m dpl.
Teknik Budidaya Alpukat
Pembibitan
- Persyaratan Bibit
- Bibit yang baik antara lain yang berasal dari
- Buah yang sudah cukup tua.
- Buahnya tidak jatuh hingga pecah.
- Pengadaan bibit lebih dari satu jenis untuk menjamin kemungkinan adanya persarian bersilang.
Penyiapan Bibit
Sampai saat ini bibit alpukat hanya 
dapat diperoleh secara generatif (melalui biji) dan vegetatif 
(penyambungan pucuk/enten dan penyambungan mata/okulasi).
Dari ketiga cara itu, bibit yang 
diperoleh dari biji kurang menguntungkan karena tanaman lama berbuah 
(6-8 tahun) dan ada kemungkinan buah yang dihasilkan berbeda dengan 
induknya. Sedangkan bibit hasil okulasi maupun enten lebih cepat berbuah
 (1-4 tahun) dan buah yang didapatkannya mempunyai sifat yang sama 
dengan induknya.
Teknik Penyemaian Bibit
Penyambungan pucuk (enten)
Pohon utama digunakan untuk enten adalah
 tanaman yang sudah berumur 6-7 bulan atau mungkin juga telah berumur 1 
tahun, tanaman yang berasal dari biji yang berasal dari buah yang sudah 
tua dan masak, tinggi 30 cm/kurang, dan jaringan penting di dasar tidak 
berkayu batang.
Sebagai cabang sambungannya digunakan 
ujung dahan yang masih muda dan berdiameter lebih kurang dari 0,7 cm. 
Dahan dipotong miring sesuai dengan celah yang ada di pohon-pohon 
sepanjang kurang lebih 10 cm, dan kemudian dimasukkan ke dalam celah 
pohon yang sisi pokok diikat/dibalut.
Bahan yang baik untuk mengikat adalah 
karet gelang, plastik, rafia/kain berlilin. Dan disarankan sebaiknya 
penyambungan pada pohon pokok dilakukan serendah mungkin supaya tidak 
dapat tunas pada tanaman pokok.
Enten-enten yang telah disambung 
diletakkan di tempat teduh, tidak berangin, dan lembab. Setiap hari 
tanaman disiram, dan untuk mencegah serangan penyakit tanaman harus 
disemprot dengan fungisida. Pada musim kemarau hama tungau putih sering 
menyerang, untuk itu sebaiknya dicegah dengan semprotan kelthane.
Bibit biasanya dapat dipindahkan ke kebun setelah usia 9-16 bulan, dan pemindahannya dilakukan pada saat permulaan musim hujan.
Penyambungan mata (okulasi)
Okulasi produksi bibit dilakukan di 
dasar pohon berusia 8-10 bulan. Sebagai mata yang akan dicangkokkan 
diambil dari dahan yang sehat, dengan usia kurang lebih 1 tahun, dan 
matanya tampak jelas. Waktu yang paling baik untuk menempel yaitu pada 
saat kulit batang semai mudah dilepaskan dari kayunya. Caranya adalah 
kulit pohon pokok disayat sepanjang 10 cm dan lebarnya 8 mm.
Kulit tersebut dilepaskan dari kayunya 
dan ditarik ke bawah lalu dipotong 6 cm. Selanjutnya memangkas mata 
dengan sedikit kayu dari cabang mata (enthout), kayu dilepaskan pelan 
tanpa merusak mata.
Kulit bermata dimasukkan di antara kulit
 dan kayu yang telah di sayat pada pohon pokok dan ditutup lagi, dengan 
catatan mata jangan sampai tertutup. Selanjutnya balut seluruhnya dengan
 pita plastik. Bila dalam 3-5 hari matanya masih hijau, berarti 
penempelan berhasil.
10-15 hari berikutnya setelah 
ditempelkan, tali plastik dibuka. Batang pohon pokok dikerat melintang 
sedalam setengah diameternya, kira-kira 5-7,5 cm di atas okulasi, dan 
dilengkungkan sehingga pertumbuhan mata dapat lebih cepat.
Setelah batang dari mata mencapai tinggi
 1 m, bagian melengkung dari pohon pokok dipotong tepat di atas okulasi 
dan lukanya diratakan, kemudian ditutup dengan parafin yang telah 
dicairkan.
Pohon okulasi ini dapat dipindahkan ke 
kebun setelah usia 8-12 bulan dan pemindahan yang paling baik adalah 
pada awal musim hujan. Dalam perbanyakan vegetatif yang perlu 
diperhatikan adalah untuk menjaga kelembaban udara tetap tinggi (+ 80%) 
dan suhu udara pada sambungan tidak boleh terlalu tinggi (antara 
15-25°C).
Hal ini juga tidak harus dilakukan pada 
musim hujan berat dan terlalu banyak sinar matahari langsung. Benih yang
 berupa sambungan perlu disiram secara teratur dan dipupuk 2 minggu 
sekali. Pemupukan bisa bersamaan dengan penyiraman, yaitu dengan 
melarutkan 1-1,5 g urea / NPK ke dalam 1 liter air.
Pupuk daun dapat juga diberikan pada 
dosis dianjurkan pada kemasan. Sedangkan pengendalian hama dan penyakit 
dilakukan hanya bila diperlukan.
Pengolahan Media Tanam
Lahan untuk tanaman alpukat harus 
dikerjakan dengan baik; harus bersih dari pepohonan, semak belukar, 
tunggul-tunggul bekas tanaman, serta batu-batu yang mengganggu. 
Selanjutnya lahan dicangkul dalam atau ditraktor, lalu dicangkul halus 
2-3 kali. Pengerjaan lahan sebaiknya dilakukan saat musim kering 
sehingga penanaman nantinya dapat dilakukan pada awal atau saat musim 
hujan.
Teknik Penanaman
Pola Penanaman
Pola tanam alpukat harus dilakukan dalam
 kombinasi variasi yang berbeda. Hal ini mengingat bahwa sebagian besar 
varietas tidak bisa melakukan penyerbukan sendiri, kecuali varietas ijo 
panjang yang memiliki tipe bunga A. Ada 2 tipe bunga dari beberapa 
varietas alpukat di Indonesia, yaitu tipe A dan tipe B. Varietas yang 
diklasifikasikan sebagai tipe A bunga berwarna hijau panjang, bulat 
hijau, merah panjang, bulat merah, cutecub, butler, benuk, dickinson, 
puebla, tangguh, dan hass.
Sementara yang diklasifikasikan sebagai 
tipe B adalah Collinson, itszamma, winslowsaon, fuerte, lyon, Nabal, 
Ganter dan ratu. Penyerbukan silang hanya terjadi antara dua jenis 
bunga. Oleh karena itu, penanaman alpukat dalam negeri yang harus 
dikombinasikan antara varietas dengan tipe bunga A dan tipe B yang 
menarik sehingga bunga penyerbukan bunga saling menyerbuki satu sama 
lain.
Pembuatan Lubang Tanam
- Tanah digali dengan ukuran panjang, lebar, dan tinggi masing-masing 75 cm. Lubang tersebut dibiarkan terbuka selama lebih kurang 2 minggu.
- Tanah bagian atas dan bawah dipisahkan.
- Lubang tanam ditutup kembali dengan 
posisi seperti semula. Tanah bagian atas dicampur dulu dengan 20 kg 
pupuk kandang sebelum dimasukkan ke
 dalam lubang.
- Lubang tanam yang telah tertutup kembali diberi ajir untuk memindahkan mengingat letak lubang tanam.
Cara Penanaman
Waktu penanaman yang tepat adalah pada 
awal musim hujan dan tanah yang ada dalam lubang tanam tidak lagi 
mengalami penurunan. Hal yang perlu diperhatikan adalah tanah yang ada 
dalam lubang tanam harus lebih tinggi dari tanah sekitarnya. Hal ini 
untuk menghindari tergenangnya air bila disirami atau turun hujan.
Langkah-langkah penanaman adalah sebagai berikut :
- Lubang tanam yang telah ditutup, digali lagi dengan ukuran sebesar wadah bibit.
- Bibit dikeluarkan dari keranjang atau polibag dengan menyayatnya agar gumpalan tanah tetap utuh.
- Bibit beserta tanah yang masih menggumpal dimasukkan dalam lubang setinggi leher batang, lalu ditimbun dan diikatkan ke ajir.
- Setiap bibit sebaiknya diberi naungan untuk menghindari sinar matahari secara langsung, terpaan angin, maupun siraman air hujan. Naungan tersebut dibuat miring dengan bagian yang tinggi di sebelah timur.
- Peneduh ini berfungsi sampai tumbuh tunas-tunas baru atau lebih kurang 2-3 minggu.
Pemeliharaan Tanaman
Penyiangan
Gulma tumbuh di sekitar tanaman karena 
di tempat itu ada banyak nutrisi. Selain saingan dalam memperoleh 
makanan, gulma juga tempat berkembang biak hama dan penyakit. Oleh 
karena itu, agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, gulma harus disiangi 
(dicabut) secara teratur.
Penggemburan Tanah
Tanah disiram setiap hari tentu akan 
lebih padat dan udara di dalamnya kurang dan semakin sedikit. Akibatnya,
 akar tanaman tidak dapat menyerap nutrisi secara bebas. Untuk 
menghindari hal ini, tanah di sekitar tanaman perlu digemburkan dengan 
hati-hati sehingga akar tidak putus.
Pengairan
Bibit baru ditanam memerlukan banyak 
air, sehingga penyiraman harus dilakukan setiap hari. Waktu yang tepat 
untuk penyiraman adalah pada pagi/sore hari, dan jika hujan turun tidak 
perlu disiram lagi.
Pemangkasan Tanaman
Pemangkasan hanya dilakukan di 
cabang-cabang yang tumbuh terlalu ketat atau ranting yang mati. 
Pemangkasan dilakukan secara hati-hati agar luka bekas pemangkasan 
terhindar dari infeksi penyakit dan luka bekas pemangkasan sebaiknya 
diberi fungisida/penutup luka.
Pemupukan
Dalam budidaya alpukat usahakan 
mempunyai program pemupukan yang baik dan teratur. Mengingat sistem akar
 tanaman alpukat, khususnya akar rambutnya, dan pertumbuhan hanya 
sedikit kurang luas, pupuk harus diberikan agak sering dengan dosis 
kecil. Jumlah pupuk yang diberikan tergantung pada umur tanaman.
Ketika program pemupukan tahunan 
menggunakan urea (45% N), TSP (50% P), dan KCl (60% K) maka untuk 
tanaman usia muda (1-4 tahun) diberikan urea, TSP, dan KCl masing-masing
 0 , 27-1,1 kg/pohon, 0,5-1 kg/pohon dan 0,2-0,83 kg/pohon. Untuk 
kehidupan produksi tanaman (5 tahun) diberikan urea, TSP, dan KCl 
masing-masing dari 2,22-3,55 kg/pohon, 3,2 kg/pohon, dan 4 kg/pohon. 
Pupuk harus diberikan empat kali setahun.
Mengingat tanaman alpukat memiliki 
sedikit akar rambut, pupuk harus ditempatkan sedekat mungkin dengan 
akar. Caranya dengan menanamkan pupuk ke dalam lubang sedalam 30-40 cm, 
di mana lubang tersebut dibuat tepat di bawah tepi tajuk tanaman, 
melingkari tanaman.
Hama Dan Penyakit
Hama pada Daun
Ulat kipat (Cricula trisfenestrata Helf)
- Ciri : Panjang tubuh 6 cm, berwarna hitam bercak-bercak putih dan dipenuhi rambut putih. Kepala dan ekor berwarna merah menyala.
- Gejala: Daun-daun tidak utuh dan terdapat bekas gigitan. Pada serangan yang hebat, daun habis sama sekali tetapi tanaman tidak akan mati, dan terlihat kepompong bergelantungan.
- Pengendalian: Menggunakan insektisida yang mengandung bahan aktif monokrotofos atau Sipermetein, misal Cymbush 50 EC dengan dosis 1-3 cc/liter atau Azodrin 15 WSC dengan dosis 2-3 cc/liter.
Ulat kupu-kupu gajah (Attacus atlas L)
- Ciri : Sayap kupu-kupu dapat mencapai ukuran 25 cm dengan warna coklat kemerahan dan segitiga tansparan. Ulat berwarna hijau tertutup tepung putih, panjang 15 cm dan mempunyai duri yang berdaging. Pupa terdapat di dalam kepompong yang berwarna coklat.
- Gejala : Sama dengan gejala serangan ulat kipat, tetapi kepompong tidak bergelantungan melainkan terdapat di antara daun.
- Pengendalian : Sama dengan pemberantasan ulat kipat.
Penyakit
Antraknosa
- Penyebab : Jamur Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) sacc. Yang mempunyai miselium berwarna cokleat hijau sampai hitam kelabu dan sporanya berwarna jingga.
- Gejala : Penyakit ini menyerang semua bagian tanaman, kecuali akar. Bagian yang terinfeksi berwarna cokelat karat, kemudian daun, bunga, buah/cabang tanaman yang terserang akan gugur.
- Pengendalian : Pemangkasan ranting dan cabang yang mati. Penelitian buah dilakukan agak awal (sudah tua tapi belum matang). Dapat juga disemprot dengan fungisida yang berbahan aktif maneb seperti pada Velimex 80 WP. Fungisida ini diberikan 2 minggu sebelum pemetikan dengan dosis 2-2,5 gram/liter.
Bercak daun atau bercak cokelat
- Penyebab : cercospora purpurea Cke./dikenal juga dengan Pseudocercospora purpurea (Cke.) Derghton. Jamur ini berwarna gelap dan menyukai tempat lembab.
- Gejala : bercak 
cokelat muda dengan tepi cokelat tua di permukaan daun atau buah. Bila 
cuaca lembab, bercak cokelat berubah menjadi bintik-bintik
 kelabu. Bila dibiarkan, lama-kelamaan akan menjadi lubang yang dapat dimasuki organisme lain.
- Pengendalian : Penyemprotan fungisida Masalgin 50 WP yang mengandung benomyl, dengan dosis 1-2 gram/liter atau dapat juga dengan mengoleskan bubur Bordeaux.
Panen
Ciri dan Umur Panen
Ciri-ciri buah yang sudah tua tetapi belum masak adalah :
- Warna kulit tua tetapi belum menjadi cokelat/merah dan tidak mengkilap;
- Bila buah diketuk dengan punggung kuku, menimbulkan bunyi yang nyaring;
- Bila buah digoyang-goyang, akan terdengar goncangan biji.
Penetapan tingkat ketuaan buah tersebut 
memerlukan pengalaman tersendiri. Sebaiknya perlu diamati waktu bunga 
mekar sampai enam bulan kemudian, karena buah alpukat biasanya tua 
setelah 6-7 bulan dari saat bunga mekar. Untuk memastikannya, perlu 
dipetik beberapa buah sebagai contoh. Bila buah-buah contoh tersebut 
masak dengan baik, tandanya buah tersebut telah tua dan siap dipanen.
 


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar